Pemerintah menetapkan awal Ramadan 1438 Hijriah pada Sabtu 27 Mei 2017.
"Di awal sidang isbat kami mendapat laporan setidaknya empat titik berhasil melihat hilal. Maka, seluruh peserta sidang bersepakat bahwa malam ini kita memasuki 1 Ramadan dan besok pagi Sabtu 27 Mei kita mengawali puasa Ramadan tahun ini," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kemenag, Jakarta, Jumat (26/5/2017). Sidang isbat penentuan awal Ramadan ini dihadiri duta besar negara-negara sahabat, DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Puasa Ramadhan merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan yang jumlah harinya antara 29 dan 30 hari dalam puasa . Menurut ajaran Islam dalam puasa di bulan Ramadhan dapat menghapus kesalahan atau terampuni dosa yang telah diperbuat selama 2017 ini. Namun harus dengan kekuatan iman dan mengharapkan pahala dari ridha Allah SWT Puasa pada bulan Ramadhan merupakan pelaksanaan dari rukun Islam yang keempat dalam ajaran Islam.
Hadir pula perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama. Proses sidang dimulai pukul 17.00 WIB, diawali pemaparan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Ramadan 1438H.
Untuk itu sy ingin mengucapkan....
Menurut ajaran Islam puasa pada bulan Ramadhan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan selama 1 bulan penuh rahmat. Sehingga jika dengan sengaja tidak melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan maka seseorang tersebut akan berdosa sesuai dengan Firman Allah dalam Qur'an Surah Al-Baqarah [2]:183 yang artinya Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Surah Al-Baqarah [2]:184 yang artinya (yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskon. Tetapi barnag siapa dengan kerelaan hati mengerjakab kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Surah Al-Baqarah [2]:185 yang artinya Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalmnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bati). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari - hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu emncukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Selain itu juga ada hadist-hadist Nabi Muhammad SAW yang berhubungan di bulan puasa Ramadhan
Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim).
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (HR. Bukhari).
Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak doanya mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan donya orang yang dizalimi (HR. Tirmidzi).
Tiga perkara, barangsiapa hal itu ada pada dirinya, berarti ia menyempurnakan imannya
- Seseorang yang tidak pernah takut demi agama Allah pada kecaman si pengecam
- Tidak riya dengan sesuatu dari amalnya,
- Apabila dua perkara dihadapkan kepadanya, salah satu untuk dunia dan yang lain untuk akhirat, maka ia memilih urusan akhirat daripada urusan dunia (HR. Ibnu Asakir dari Abu Hurairah ra).
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793) Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari. (Hadis riwayat Ibnu Umar ra)
Dari Nabi saw.
Bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadhan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari) – (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1795) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1812)
“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu Hari Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri)” [Bukhari-Muslim]
“Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kamu bersahur karena dalam bersahur itu ada keberkatannya” [Bukhari-Muslim]
Apa itu Puasa?
Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara-perkara yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sehingga terbenamnya matahari.
Hukum Puasa
Hukum puasa terbagi kepada tiga:
Wajib – Puasa pada bulan Ramadhan.
Sunat – Puasa pada hari-hari tertentu.
Haram – Puasa pada hari-hari yang dilarang berpuasa.
Syarat wajib Puasa bulan Ramadhan
Pengertian syarat adalah perkara yang wajib dipenuhi dan berlaku terus menerus. Dalam kaitannya dengan puasa Ramadhan, syarat wajib adalah perkara yang wajib dipenuhi sejak sebelum melaksanakan puasa hingga selesainya puasa (saat berbuka). Jumlahnya ada 4 :
- Islam, baligh (dewasa), Hanya yang beragama Islam yang diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
- Berakal, bagi orang gila, penyandang epilepsi tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
- Mampu secara fisik, Orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit atau dikarenakan memang benar-benar lemah fisik (dalam arti, apabila dipaksakan berpuasa bisa timbul risiko yang sangat besar seperti sakit parah atau menimbulkan kematian), maka tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
- Suci dari haid dan nifas, Bagi wanita yang sedang datang bulan atau menstruasi dan yang sedang dalam keadaan nifas tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan. Akan tetapi dia wajib untuk qodlo’ atau mengganti puasa dikemudian hari.
- Sedangkan syarat sah puasa Ramadhan atau yang membuat puasa menjadi sah adalah ke empat hal di atas ditambah satu yaitu Mumayyiz atau sudah dapat membedakan antara yang baik dan buruk.
Larangan atau hal yang membatalkan puasa
Disamping syarat dan rukun harus dipenuhi, ada hal-hal yang harus ditinggalkan bagi orang yang berpuasa, karena bila dilakukan, maka puasanya menjadi batal. Dan larangan ini berlaku juga untuk puasa – puasa selain puasa Ramadhan
- Makan dan minum dengan sengaja walaupun sedikit. Kalau makan dan minumnya dalam keadaan lupa maka puasanya tetap sah dengan syarat begitu teringat bahwa dia sedang puasa dia tidak meneruskan makan atau minum.
- Melakukan hubungan suami istri dengan sengaja. Kalau melakukannya dalam keadaan lupa maka tidak membatalkan puasa dengan syarat begitu teringat bahwa dia sedang puasa dia tidak meneruskan lagi. Mungkinkah melakukan hubungan suami istri dalam keadaan lupa…?
- Muntah-muntah dengan sengaja. Termasuk kategori sengaja yaitu ceroboh. Contoh: sudah jadi kebiasaan kalau naik bis pasti mabuk dan muntah. Kok kemudian dia naik bis dan akhirnya muntah maka puasanya batal.
- Memasukkan suatu benda kedalam bagian tubuh yang berlubang secara sengaja seperti hidung, kedua telinga, mulut, qubul dan dubur pria maupun wanita, lubang pembuangan atau dubur. Termasuk kategori sengaja yaitu ceroboh. Contoh: sudah menjadi kebiasaan kalau berenang pasti ada air yang masuk ke telinga atau hidung atau mulut. Kok kemudian dia berenang dan telinga, hidung atau mulutnya benar – benar kemasukan air maka puasanya menjadi batal.
- Memasukkan obat melalui dubur.
- Mengeluarkan sperma atau air mani dengan sengaja seperti onani dan masturbasi. Kalau keluarnya sperma dikarenakan mimpi basah maka tidak membatalkan puasa karena tidak ada unsur kesengajaan.
- Keluar darah haid atau nifas bagi wanita.
- Hilang akal karena gila, epilepsi.
- Murtad yaitu keluar dari agama Islam baik secara ucapan, tindakan ataupun batin.
Rukun Puasa
- Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada terbenamnya matahari sehingga terbit fajar.
- Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari.
Sunat Berpuasa
1. Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman
2. Melambatkan bersahur
3. Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
4. Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka
5. Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib
6. Berbuka dengan buah tamar, jika tidak ada dengan air
7. Membaca doa berbuka puasa
Perkara Makruh Ketika Berpuasa
1. Selalu berkumur-kumur
2. Merasa makanan dengan lidah
3. Berbekam kecuali perlu
4. Mengulum sesuatu
Hari yang diharamkan Berpuasa
1. Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)
2. Hari raya Idul Adha (10 Zulhijjah)
3. Hari syak (29 Syaaban)
4. Hari Tasrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)
Sekian ringkasan mengenai ulasan diatas...
Terima kasih
Komentar